- Imam Syafi'e (Pejuang Kebenaran)
- Imam Hanafi (Pendebat Kebenaran)
- Imam Hanbali (Pejuang kebenaran)
- Imam Maliki (Pengarang Kebenaran)
Kitab ilmu yang paling terkemuka pada ketika itu ialah al-Muwattha’ karangan Imam Malik bin Anas, dan Imam as-Syafi’e dalam usia 15 tahun telah pun menghafal keseluruhan kitab tersebut. Imam as-Syafi’e kemudiannya berhijrah ke Madinah untuk berguru pula dengan penulis kitab itu sendiri, yakni Imam Malik bin Anas. Ketika itu Imam as-Syafi’e baru berumur 20 tahun dan beliau terus duduk bersama Imam Malik sehinggalah kewafatannya pada tahun 179H/796M. (sumber: http://melayukini.net/2011/12/biodata-ringkas-imam-syafie-pengasas-mazhab-syafie/)
2) Imam Abu Hanifah yang dikenal dengan dengan sebutan Imam Hanafi bernama asli Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit Al Kufi, lahir di Irak pada tahun 80 Hijriah (699 M), pada masa kekhalifahan Bani Umayyah Abdul Malik bin Marwan. Beliau digelari Abu Hanifah (suci dan lurus) karena kesungguhannya dalam beribadah sejak masa kecilnya, berakhlak mulia serta menjauhi perbuatan dosa dan keji. dan mazhab fiqhinya dinamakan Mazhab Hanafi. Gelar ini merupakan berkah dari doa Ali bin Abi Thalib r.a, dimana suatu saat ayahnya (Tsabit) diajak oleh kakeknya (Zauti) untuk berziarah ke kediaman Ali r.a yang saat itu sedang menetap di Kufa akibat pertikaian politik yang mengguncang ummat islam pada saat itu, Ali r.a mendoakan agar keturunan Tsabit kelak akan menjadi orang orang yang utama di zamannya, dan doa itu pun terkabul dengan hadirnya Imam hanafi, namun tak lama kemudian ayahnya meninggal dunia.(sumber: http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-imam-hanafi.html)
3) Imam Hanbali nama lengkapnya adalah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal Asy Syaibani. Beliau lahir di kota Baghdad pada bulan rabi’ul Awwal tahun 164 H (780 M), pada masa Khalifah Muhammad al Mahdi dari Bani abbasiyyah ke III. Nasab beliau yaitu Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asas bin Idris bin Abdullah bin Hajyan bin Abdullah bin Anas bin Auf bin Qasith bin Mazin bin Syaiban bin Dzahal Tsa’labah bin akabah bin Sha’ab bin Ali bin bakar bin Muhammad bin Wail bin Qasith bin Afshy bin Damy bin Jadlah bin Asad bin Rabi’ah bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan. Jadi beliau serumpun dengan Nabi karena yang menurunkan Nabi adalah Muzhar bin Nizar.Menurut sejarah beliau lebih dikenal dengan Ibnu Hanbal (nisbah bagi kakeknya). Dan setelah mempunyai beberapa orang putra yang diantaranya bernama Abdullah, beliau lebih sering dipanggil Abu Abdullah. Akan tetapi, berkenaan dengan madzabnya, maka kaum muslimin lebih menyebutnya sebagai madzab Hanbali dan sama sekali tidak menisbahkannya dengan kunyah tersebut.(sumber: http://kisahislam.wordpress.com/2006/11/24/riwayat-hidup-imam-ahmad-bin-hambal/)
4) Imam Maliki nama lengkapnya adalah Malik bin Anas bin Abi Amir bin Haris bin Ghaiman bin Huzail al-Ashabi bin ‘Adi bin Malik bin Yazid. Tentang tahun kelahirannya, terdapat perbedaan pendapat. Ada yang menyatakan 90 H, 83 H, 94 H., dan adapula yang menyatakan 97 H. Tetapi pendapat mayoritas adalah bahwa beliau lahir di Madinah tahun 93 Hijriah, bertepatan dengan masa Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik ibn Marwan.
Dalam beberapa riwayat dikemukakan bahwa Ibu Imam Mālik ketika sedang
mengandungnya selama tiga tahun, juga diriwayatkan bahwa Nabi saw pernah
bersabda “akan lahir seorang dari Timur ataupun barat, tetapi tidak didapatkan seorang pun yang lebih akan yang melebih ahlul Madinah”. Boleh
jadi, riwayat tersebut merupakan tanda dari kemuliaan Imam Malik.
Memang di dalam riwayat hidupnya dikatakan bahwa Imam Malik sangat
mencintai kota Madinah, sebagai kota Nabi Muhammad saw.(sumber: http://www.referensimakalah.com/2011/08/material-makalah-biografi-imam-malik_1305.html)